elssimedia.id – Mecintai Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah konsekuansi syahadat bahwa ia adalah rasulullah. Kecintaan kepadanya ada yang bersifat wajib dan adapula yang bersifat kesempurnaan. Kecintaan kepada Nabi yang wajib adalah kecintaan yang mendorong seseorang mengimani risalahnya, membenarkan setiap yang dikabarkan olehnya, mengagungkannya, dan kecintaan yang membangkitkan pengamalan perintah dan menjauhi larangannya. Adapun yang bersifat kesempurnaan adalah kecintaan yang mendorong seseorang meneladani kesempurnaan akhlak dan adab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, seperti meneladani nabi dalam hal adab makan minum, shalat-shalat sunnah, serta akhlak dan adab sehari-hari lainnya.
Perlu dipahami bahwa mencintai Rasulullah shallalahu alaihi wasallam itu adalah suatu ibadah dan ibadah harus berasaskan niat ikhlas karena Allah serta mengikuti tuntunan Rasulullah shallalahu alaihi wasallam. Sehingga segala praktik ungkapan kecintaan kepada nabi, harus atas dasar niat ikhlas dan sesuai dengan tuntunan sunnah beliau.
Di antara contoh bukti mencintai Rasulullah shallalahu alaihi wasallam yang sesuai dalam Islam adalah mengedepankan Rasulullah dibandingkan siapapun. Jadi jika ada perintah dan anjuran siapapun yang bertentangan dengan perintah dan anjuran Nabi, maka utamakanlah perintah dan anjuran nabi. Contoh lainnya adalah membenarkan apapun yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, mencontoh tata cara ibadahnya, membelanya dari berbagai penistaan, ridha terhadap ketetapannya, dan menyebarluaskan sunnah-sunnahnya di tengah-tengah masyarakat, dan bershalawat kepadanya, baik saat namanya disebut maupun dalam kehidupan sehari-hari terutama hari Jum’at yang dianjurkan untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Wallahu Ta’ala A’lam
Disusun Oleh: Buya Mujahid, Lc., M.E.I.