Alloh Subhanahu wa Taala berfirman:
“Sungguh beruntung/bahagia orang yang membersihkan jiwa, dan Dia ingat Tuhannya, lalu Dia Sholat”. (Qs. Al-Ala [87]: 14-15)
Ibnu Katsir rohimahulloh berkata:
“Alloh Taala berfirman: (قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى) artinya: membersihkan jiwanya dari akhlak rendah lagi hina dan mengikuti dengan setia ajaran yang diturunkan Alloh kepada Rosul-Nya, sholawatulloh wa salamuhu ‘alaih(وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى) artinya mendirikan sholat tepat sesuai waktunya dengan mengharapkan keridoan Alloh, mentaati perintah-Nya dan menjunjung tinggi syariat-Nya”. (Tafsir Ibnu Katsir: 8/381).
Al-Qurthubi rohimahulloh berkata:
Yaitu: ‘orang yang menjauhkan diri dari syirik dengan beriman. Itulah yang dikatakan Ibnu ‘Abbas, ‘Atho dan Ikrimah. Al-Hasan dan ar-Robi berkata: Siapa saja yang amalnya bersih dan berkembang. Ma’mar berkata bahwa Qotadah berkata: tazakka artinya membersihkan diri dengan amal sholih. Diriwayatkan dari Abu Sa’ied al-Khudri dan Ibnu Umar rodiyallohu anhuma bahwa yang dimaksud adalah zakat fitrah dan sholat ‘ied. Demikian yang dikatakan oleh Abu al-‘Aliyah, dia berkata: Sesungguhnya ulama Madinah berpendapat tidak ada sedekah yang lebih utama dari zakat fitrah dan memberikan air minum. Katsir bin Abdulloh dari ayahnya dari kakeknya meriwayatkan bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam tentang firman Alloh (قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى) bersabda: mengeluarkan zakat firtah. Sedangkan firman-Nya (وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى) yaitu sholat ‘ied. Pendapat lain mengatakan: yang dimaksud dalam ayat ini adalah zakat mal secara umum. Itulah yang dikatakan oleh al-Ahwash dan Atho. Pendapat lain mengatakan: Yaitu zakat amal, bukan zakat harta, hal ini berarti membersihkan amal-amalnya dari riya dan keteledoran”. (Tafsir Al-Qurthubi: 20/22)
Orang yang jiwanya bersih, maka amalnya bersih dan ikhlas. Bukti paling nyata terlihat adalah banyak sedekah dan menunaikan zakat dengan tuntas.
Oleh Ustadz DR. Muhammad Sarbini, M.H.I