PERTANYAAN..
Bagaimana jika ada seseorang berbuat dosa, lalu bertaubat, Dan berbuat dosa kembali lalu bertaubat kembali seterusnya. Apakah itu sama dg iman yang belum kokoh ?? Mohon saran..
JAWABAN..
Bismillah. Washshalatu wassalam ‘ala Rasulillah
Keterjatuhan pada dosa adalah karena lemahnya iman, maka kewajiban kita adalah untuk senantiasa agar iman kita senantiasa terjaga dan tidak melemah. Walaupun pada suatu saat ada kalanya iman itu menjadi lemah, namun ketika kita merasa iman ini lemah maka harus segeralah mencari solusi agar iman itu bisa bertambah lagi.
Kuat dan lemahnya iman adalah karena ketaatan kita kepada Allah, semakin kita taat dan menjauhi maksiat maka iman akan naik, begitu pun sebaliknya. Maka dari itu hendaknya kita senantiasa istiqomah dalam melakukan ketaatan, agar iman tetap kuat.
Ketika seseorang telah bertekad untuk melakukan ketaatan kepada Allah, ingin benar-benar menjalankan sunnah, ingin berhijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan kepada Allah, terkadang menemui berbagai kendala, salah satunya kefuturan (putus asa). Janganlah anda putus asa, karena Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya yang beriman.
Ada beberapa hal yang dapat membuat kita istiqomah dalam menjalankan berbagai ketaatan, dan agar kembali dekat dengan Allah Ta’ala.
- Yang paling utama adalah sertakan Allah dalam setiap langkah anda. Apapun masalah anda mintalah solusi kepada Allah ta’ala. Senantiasa berdo’a kepada Allah meminta hidayah-Nya. Oleh karena itu, hendaknya kita sering-seringlah membaca doa yang tercantum dalam al Qur’an dan Hadits, seperti berikut :
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu.”(HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.”(HR. Muslim)
- Tidak pernah berhenti untuk menuntut ilmu agama dari ulama-ulama yang lurus. Baik melalui radio, pengajian rutin atau pun TV.
- Rajin berkumpul bersama orang-orang yang komitmen dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
- Hidup di lingkungan yang Islami.
- Memperbanyak Taubat kepada Allah ta’ala.
- Tidak meremehkan dosa. Harus diketahui bahwa suatu kemaksiatan kecil yang dilakukan terus menerus akan menjadi dosa besar. Apalagi ditambah dengan kesengajaan, ia tahu dosa tetapi masih melakukannya. Maka dosanya lebih besar lagi. Orang tersebut harus bertaubat dan tidak mengulangi kemaksiatannya.Terus-menerus berbuat dosa kecil dan juga adanya tekad untuk kembali melakukan dosa kecil, akan menjadikan dosa kecil tersebut dihukumi sebagaimana dosa besar.
- Mengingat-ingat bahwa Allah menyediakan azab bagi mereka yang berbuat dosa dan maksiat dan menyediakan pahala nikmat bagi mereka yang bertaubat dan beramal sholih.
- ingatlah selalu bahwa adzab dan siksaan Allah itu sangatlah pedih dan tidak ada bandingannya dengan siksaan di dunia ini.
Allahu a’lam